Bab 6. Content Management System(CMS)
6.1 Pembahasan Content Management System(CMS)
6.1.1 Sejarah
·
Tahun 1997
Pembangunan TYPO3 yang dimulai dari awal oleh Kasper
Skårhøj pada tahun 1997 dan selesai tahun 1999 menjadi sebuah CMS open source.
·
Tahun 1999
Intranet Solutions meluncurkan Xpedio, pertama di
industri end-to-end web sistem manajemen konten, pada bulan September 1999.
Xpedio didasarkan pada inti intranet solusi teknologi, dikombinasikan dengan
teknologi yang diperoleh dari akuisisi Akses Info pada bulan September.
·
Tahun 2000
Software SilverStripe dikembangkan oleh SilverStripe
Limited, sebuah perusahaan pengembangan situs web didirikan pada tahun 2000.
Pada tanggal 3 Februari 2007, SilverStripe 2.0.0 dirilis publik sebagai
perangkat lunak open source.
·
Tahun 2001
Movable Type adalah weblog sistem yang dikembangkan
oleh perusahaan Six Apart versi 1.0 dirilis pada Oktober 2001. Plone, sebuah
sistem manajemen konten yang open source atas server aplikasi Zope.
·
Tahun 2001
Rilis awal Drupal, Awalnya ditulis oleh Dries Buytaert
sebagai papan message board, Drupal menjadi sebuah proyek open source pada
Januari 2001.
·
Tahun 2003
Wordpress 0,71-Gold dirilis, tersedia untuk di-download
di halaman Arsip Rilis resmi WordPress. Versi versi resmi pertama dari
WordPress relased pada Januari 2004.
·
Tahun 2003
Textpattern adalah konten open source sistem manajemen
awalnya dikembangkan oleh Dean Allen, ditulis dalam PHP menggunakan database MySQL.
·
Tahun 2004
CMS Made Simple dibangun menggunakan PHP yang
menyediakan pengembang website dengan utilitas sederhana, mudah digunakan untuk
memungkinkan membangun semi-statis situs.
·
Tahun 2005
Pada 16 September 2005 Joomla 1.0.0 dirilis, dan
berbasis open source
·
Tahun 2005
dotCMS adalah CMS untuk membangun / mengelola website,
konten dan aplikasi konten web push.
·
Tahun 2007
Frog CMS adalah konten open source sistem manajemen
awalnya dikembangkan oleh perusahaan Philippe Archambault, adalah port dari
Ruby on Rails CMS dikenal sebagai Radiant.
·
Tahun 2011
Pada bulan April Melody 1.0 dirilis, yang didasarkan
pada Movable Type.
CMS (Content Management System) yang artinya Sistem
manajemen konten adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk
menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya,
sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
a. Aplikasi manajemen isi (Content Management
Application, [CMA])
Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi yang mungkin
tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language), untuk
memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa
perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster.
b. Aplikasi pengiriman isi (content delivery
application [CDA]).
Elemen CDA menggunakan dan menghimpun
informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh
si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut.
Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu,
kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen
format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.
1.
Managenent
Data
Fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik telah
ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasikan dan disimpan secara baik. Suatu
waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan.
Selain
itu juga CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XHL, HTML, PDF,
dll. Untuk menggunakan CMS bisanya pengetahuan tentang bahasa pemrograman
tidaklah terlalu dibutuhkan, karana semua proses berjalan dengan otomatis
(WYSIWYG).
2.
Mengatur
Siklus Hidup Website
CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk
mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, bagian atau isi yang
dimaksud terlebih dahulu di-review olah editor sehingga kevaliditasannya
terjamin.
3.
Mendukung
Web Templating dan Standarisasi
Setiap halaman yang dihasilkan berasal dari template yang
telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi
dari tampilan secara kesulurahan, , para penulis editor dapat juga
berkonsestensi dari tampilan secara penuh dalam melaksanakan tugasnya
menyediakan website. Namun ada juga beberapa website bisanya telah ditetapkan
sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan
untuk memberiakn standarisasi kepada seluruh bagian dari website.
4.
Personalisasi
Website
Sebuah isi/informasi ditempatkan kedalam CMS, isi tersebut
dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya.
Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi
yanmenyebabkan proses personlisasi berjalan dengan mudah.
5.
Sindikasi
Seidikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website
untuk membagi isinya kepada website-website yang lain. Format data yang
didukung juga variatif, mulai dari rss, rdf, xml, hingga "backed
scripting", sema halnya dengan personalisai, sindkikasi juga dapat
dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah.
6.
Akuntabilitas
Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang
jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disimpan dapat
dipertanggungjawabkan dengnan baik. Setiap panulis ataupun editor memiliki
tugas maisng-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula.
Berdasarkan fungsinya
WCMS dapat di bagi atas :
·
WCMS Portal
Adalah sebuah CMS
yang mempunyai banyak layanan, seperti layanan berita, mailing list, email dan
lain sebagainya. Misalnya : Joomla, Mambo, phpnuke, postnuke dsb.
·
WCMS E-Commere
Adalah sebuah website
CMS yang bertujuan agar dapat melakukan proses transaksi online. Misalnya :
OsCommerce, phpShop dsb.
·
WCMS E-Learning
Adalah website CMS yang bertujuan untuk
keperluan proses belajar mengajar jarak jauh. Misalnya : aTutor, Moodle dan
lainnya.
·
WCMS Forum
Adalah website CMS
yang menyediakan media untuk proses diskusi secara online, Misalnya : phpBB,
MiniBB dan lainnya.
·
WCMS Gallery
Adalah website CMS
yang menydiakan wadah untuk menampilkan gallery foto. Misalnya : Galery,
Copermine dan lainnya.
Nah dari penggolongan diatas, WCMS juga dapat
dikelompokan berdasarkan kepada sifatnya :
·
WCMS Komersial
Jenis WCMS seperti
ini jelas kita harus membayar untuk menggunkannya serta untuk mendapatkan source
codenya.
·
WCMS Open Source
Ini merupakan jenis WCMS yang
paling banyak beredar diinternet, karena bersifat open cource dan berlisensi
GPL
CMS (Content Management System) yang artinya Sistem manajemen konten adalah perangkat
lunak yang memungkinkan
seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah)
isi dari suatu situs Web.
-Tambahkan DNS
dengan domain wordpress.ILJ.com
-Install CMS
-Konfigurasikan
sampai dengan membuat blog sendiri dengan CMS wordpress
1. Pertama yang harus dilakukan adalah menginstall Apache2 dan mysql. Jika sebelumnya sudah pernah menginstall cek saja dengan
#apt-get install apache2
#apt-get install mysql
2. Tambahkan domain wordpress pada server DNS kita.
3. Ketikkan nano /etc/apache2/sites-enabled/000-default.conf
4. Kemudian tambahkan script dibawah ini
5. Setelah masuk ke di rektori /var/www
6. Download CMS wordpress pada direktori tersebut

7. Tunggu proses download hingga selesai. Kemudian extract seperti pada gambar dibawah ini

8. Ubah permisson folder
7. Tunggu proses download hingga selesai. Kemudian extract seperti pada gambar dibawah ini
8. Ubah permisson folder
9. Tampilan folder wordpress setelah di extract dan dirubah permissionnya
10. Kita Masuk ke mysql –u root –p. Disini kita akan membuat database wordpress. Tujuannya agar data tersimpan pada database
11. Buat database wordpress. Untuk gambar, karena saya sudah membuatnya. Maka disana tertera eror karena database exists (sudah terdaftar)
12. Restart Apache2 dan lakukan pengamatan
Pada Pengamatan ini, saya melakukan pengetesan CMS pada browser
1. Kita ketikkan wordpress.ILJ.com pada browser. Jika tampilan seperti pada gambar, maka konfigurasi berhasil. Tinggal kita ikuti saja langkah selanjutnya.
2. Setelah kita klik let’s go akan ada tampilan seperti ini. Kita ubah pada Username dan passwordnya saja. Username karena kita gunakan root, maka kita tulis root. Password adalah password yang pertama kali masukkan pada saat penginstalan mysql. Klik submit.
3. Setelah itu kita isi beberapa data yang dibutuhkan oleh wordpress. Diantaranya Title Site, Username, Password, Email. Setelah selesai mengisi, kita klik Install Wordpress.
4. Jika sudah mendapat keterangan sukses. Maka tinggal login saja. Klik Login
5. Login dengan menggunakan Username dan Password yang sudah didaftarkan tadi
6. Ini adalah tampilan awal setelah login. Klik saja Customize Your Site
7. Ini adalah tampilan sederhana wordpress yang dibuat
1.
Apakah
kelebihan dan kekurangan CMS dibandingkan dengan manual web?
Kelebihan
CMS :
· Waktu
pembuatan website cepat, karena tidak menulis kode dan merancang database.
· Isi
website bisa diubah oleh orang yang tidak menguasai pemrograman web (HTML, PHP,
CSS, JS, dll).
·
Banyak
CMS yang tersedia gratis dan open source.
·
Banyak
tersedia ekstensi (modul, template, dll) untuk penambahan fitur dengan cepat.
Kekurangan
CMS :
·
Bentuk
dan fitur website mirip dengan website yang lain yang dibuat dengan CMS yang
sama.
· Fitur
dan fungsi website terbatas, tidak 100% sesuai dengan keinginan pemilik
website.
·
Terbatasnya
editing kode HTML ataupun PHP.
· Untuk
website kecil penggunaan CMS terlalu berlebihan, dan untuk website enterprise,
menggunakan CMS fiturnya terlalu terbatas.
2.
Sistem
basis data apakah yang digunakan pada instalasi CMS?
Sistem basis data yang digunakan adalah
mysql
Komentar
Posting Komentar