Bab 1. Domain Name Server (DNS)
1.1.
Pembahasan Domain Name
Server (DNS)
1.1.1. Sejarah
Dahulu
sebelum DNS digunakan, jaringan komputer yang menggunakan HOSTS files yang berisi informasi nama komputer dan IP
address-nya. Di Internet file ini dikelola secara terpusat dan versi terbaru
dari HOSTS files harus di-copy
di setiap lokasi. Maka bisa
dibayangkan, betapa repotnya jika ada penambahan sebuah komputer dalam
sebuah jaringan, karena kita harus
meng-copy versi terbaru file tersebut ke
setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan Internet, hal ini tentu saja
akan semakin merepotkan.
Maka pada akhirnya,
dibuatlah sebuah solusi
dimana DNS didesain untuk menggantikan
fungsi HOSTS files.
DNS memiliki kelebihan
unlimited database size,
dan performance yang baik.
Pada dasarnya, DNS
adalah sebuah aolikasi
service di Internet
yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP
address. Sebagai contoh
pada penggunaan Internet diketikan nama
domain, misalnya : www.google.com, maka akan
dipetakan ke sebuah
IP address misal
64.233.189.147. Sehingga DNS dapat
memetakan IP menjadi nama domain, dan begitu sebaliknya.
1.1.2. Pengertian
Domain Name
System (DNS) adalah
sebuah layanan di
internet yang menerjemahkan
sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani
permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan begitu
juga sebaliknya.
1.1.3. Konsep Dasar
Domain adalah
sebuah sistem yang
menyimpan informasi tentang nama host dan nama domain dalam
bentuk basis data tersebar (distributed database) di
dalam jaringan komputer
baik di jaringan
local maupun internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host
dan mendata 4 setiap server transmisi
surat (mail exchange
server) yang menerima email untuk setiap
domain. DNS sangatlah
penting, karena perangkat
keras komputer bekerja dengan
alamat IP sedangkan
manusia umumnya lebih memilih
nama host atau
nama domain. Contohnya
adalah URL (Universal Resource Locator) dan alamat
email.
1.1.4. Hirarki
Struktur
Hirarki DNS
1.Root-Level
Domain
2.Top-Level
Domain
3.Second-Level
Domain
4.Third-Level
Domain
5.Host Name
1.1.5. Jenis-jenis
Ada tiga jenis DNS, yaitu:
1.
Primary
Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang
daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang
otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns1.domain.web.id memegang
otoritas penuh atas domain *.domain.web.id.
2.
Secondary
Server ini adalah
backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar
lengkap sebuah domain. Hubungan antara primary dan secondary ini kurang lebih
seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya
secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk
melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona
transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk dan
untuk mempermudah pendelegasian. Dengan kata lain, DNS slave juga berfungsinya
untuk membackup dns master, sehingga saat dns master down maka dns slave dapat
5 mengantinya. Pada dns slave, konfigurasi db akan secara otomatis ditransfer
dari dns master.
3.
Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain
tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah
jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS
server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
1.1.6. Kesimpulan
DNS merupakan layanan
pada internet untuk
memetakan nama domain ke dalam
bentuk IP (angka) dan sebaliknya IP ke dalam nama domain.
1.2.
Studi Kasus dan Konfigurasi
Sebuah
perusahaan hendak membuat domain dan subdomain bagi departemen yang berada di
bawah naungan perusahaan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø IP Address 192.168.100.xxx (xxx adalah 3 digit nim terakhir anda, misal nim : 6302130064)
Contoh : 192.168.100.64
Ø Domain:[nama_anda].com
Contoh: ILJ.com
Ø Domainuntukhalamanutamaperusahaan:www.[nama_anda].com
Ø IP Address 192.168.100.xxx (xxx adalah 3 digit nim terakhir anda, misal nim : 6302130064)
Contoh : 192.168.100.64
Ø Domain:[nama_anda].com
Contoh: ILJ.com
Ø Domainuntukhalamanutamaperusahaan:www.[nama_anda].com
Contoh : www.ILJ.com
Ø Subdomain departemen marketing : marketing.[nama_anda].com
Contoh : marketing.ILJ.com
Ø SubdomaindepartemenIT:it.[nama_anda].com
Contoh:it.ILJ.com
Ø Subdomain departemen operasional : it.[nama_anda].com
Contoh : operasional.ILJ.com
Ø Subdomain departemen marketing : marketing.[nama_anda].com
Contoh : marketing.ILJ.com
Ø SubdomaindepartemenIT:it.[nama_anda].com
Contoh:it.ILJ.com
Ø Subdomain departemen operasional : it.[nama_anda].com
Contoh : operasional.ILJ.com
Pertama yang
harus dilakukan adalah menginstal bind9
Kita
memulai dengan mengedit file interfaces. Bisa dengan nano
/ect/network/interface. Tambahkan script dari auto eth0 dan seterusnya. Ini
berguna agar IP yang kita gunakan untuk konfigurasi terdetect.
Tambahkan 2 zone pada file
named.conf.default-zones. Isikan seperti gambar dibawah ini. Bedakan pada nama
domain, nama file dan IP. Sesuai IP yang anda gunakan. Bisa dengan nano
/etc/bind/named.conf.default-zones. Ini berguna agar ada forward dan reverse
saling terkoneksi.
Buat dan edit file dengan nama db.ILJ
sebagai forward zone. Bisa dengan nano /etc/bind/db.ILJ. Isi seperti gambar
dibawah ini
Buat dan edit file dengan nama db.192
sebagai reverse zone. Bisa dengan nano /etc/bind/db.192. Isi seperti gambar
dibawah ini
Cek
dulu semua penulisan pada direktori bind dengan named-checkconf dan cek zone
antara forward zone dan reverse zone dengan named-checkzone db.ILJ db.192
(sesuaikan dengan nama file anda)
Ganti atau tambahkan pada file
resolv.conf seperti dibawah ini. Gunanya untuk mengenali IP yang anda gunakan.
1.4. Pengamatan
Pada
sisi client kita konfigurasi IP nya seperti dibawah ini
Ini
adalah hasil Ping dan nslookup ke domain yang sebelumnya dibuat
1.5. Tugas Akhir
- Bagaimanakah cara menambahkan sebuah subdomain pada perusahaan tersebut untuk departemen keuangan?Tinggal kita tambahkan saja domain keuangan pada db.ILJ
- IP Address dari server marketing.[nama_anda].com dipindah ke 222.118.192.125 Jelaskan solusi yang tepat agar client dapat tetap mengakses marketing.[nama_anda].com tersebut? Agar client dapat mengakses kita harus mengkonfigurasi ulang semuanya menggunakan IP tersebut karena IP tersebutlah yang menjadikan DNS 1 kesatuan.
- Bagaimanakah caranya jika ingin menambahkan suatu domain baru yaitu tass.com pada DNS server yang sama?Kita buat file konfigurasi untuk domain tersebut
- Jika pada sisi client, alamat nameserver diubah ke 192.168.98.130 Apakah yang akan terjai jika client tersebut mengakses it.[nama_anda].com ? Jelaskan!Jika IP client berbeda dengan IP server, maka akibatnya adalah tidak akan bisa mengakses domain. Tetapi jika masih dalam satu subnet bisa mengakses
Komentar
Posting Komentar